Penjelasan Tentang Fistula Ani

Penjelasan Tentang Fistula Ani

Banyak penjelasan mengenai permaslahan tentang fistula ani tentunya para dokter sudah banyak yang mengatakan tentang fistula ani tentunya fistula ani ini adalah penyakit. Penyakit fistula ani ini jika pengobatan yang terus secara berlangsung seumur hidup pasien maka peningkatan kesadaran dan deteksi dini akan mencegah komplikasi penyakit fistula ani ini akan mengakibatkan menjadi penyakit kronis.

Fistula adalah hubungan abnormal antara dua tempat yang berepitel. Fistula ani adalah fistula yang menghubungkan antara kanalis anal ke kulit di sekitar anus (ataupun ke organ lain seperti ke vagina). Pada permukaaan kulit bisa terlihat satu atau lebih lubang fistula dan dari lubang fistula tersebut dapat keluar nanah ataupun kotoran saat buang air besar.

Fustula ani ini terdapat beberapa jenis fistula mulai dari yang simple hingga fistula kompleks yang bercabang-cabang dan dapat melibatkan otot sphincter ani atau juga disebut otot yang mengatur proses defekasi. Penyakit Fistula ani  sering terjadi pada laki-laki yang berumur 20-40 tahun yang berkisar 1-3 kasus tiap 10.000 orang. Sebagian besar fistula ani ini terbentuk dari sebuah abses akan teteapi tidak semua abses menjadi fistula sekitar 40% pasien dengan abses akan terbentuk fistula.

Mayoritas penyakit fistula ani ini seperti penyakit supurativ anorekal yang terjadi karena infeksi dari kelenjar anus (cyptoglandular) kelencar ini terdapat di dalam ruang intersphinteric yang di awali dari kelenjar anus terinfeksi seperti sebuah abses kecil terbentuk di daerah intersfincter. Kemudian abses ini membengkak dan fibrosis termasuk juga di bagian luar kelenjar anus di garis kripte karena ketidakmampuan abses untuk keluar dari kelenjartersebut yang akan mengakibatkan proses peradangan yang meluas sampai perineum, anus atau selurunya yang akhirnya membentuk abses perenial dn kemudian menjadi fistula.

Selain itu juga fistula ani dapat terjadi pada pasien dengan kondisi inflasi berkepanjangan pada usus seperti pada irritable bowel syndrome (IBS), diverticulitis, colitis ulseratif, penyakit crohn, kanker rectum, tuberculosis usus, HIV-AIDS, dan infeksi lain pada daerah ano-rektal.

Sebagian besar juga fistula ani memerlukan operasi karena fistula ani jarang sembuh spontan karena setelah operasi risiko kekambuhan, fistula ani juga termasuk cukup tinggi yaitu sekitar 21% atau juga satu dari lima pasien dengan fistula post operasi yang akan mengalami kekambuhan.

Inilah penjelasan mengenai fistula ani mudah-mudahan pembaca yang budiman dapat memahami dan dapat mengetahui tentang penyakit fistula ani ini semoga bermanfaat.

Share this: